Naskah Drama :
Evi
seorang wanita muda , yang baru melahirkan seorang bayi mungil berjenis
kelamin laki – laki. Ia tinggal bersama
mertuanya di perumahan elit Dalung Permai, karena di tinggal suami kerja keluar
negeri.
Kehidupan
yang mewah dan serba berkelimpahan tidak menjamin kebahagian seseorang.
Demikian pula kehidupan ibu Evi . Walaupun hidup dalam kehidupan yang serba
mewah dan berlimpahan, masih ada ruang kosong dalam hatinya yang belum terisi
yaitu cinta, karena di tinggal oleh sang
suami kerja ke luar negeri.
Mertua :
Evi...
Evi :
ya bu...
Mertua :
kamu gimana sichh? Kok ruang tamunya belum diberesihin?? Entar lagi kan, teman
– teman saya mau ke sini, mau ada arisan..
Evi :
maaf bu , tadi si baby nangis, jadi saya
langsung ke kamar ngurusin dia dulu..
Mertua :
alahhhhhh.... alasan aja kamu.. ! cepet di beresin...
Evi :
ia bu...
Ruang kosong dalam hatinya bertambah pedih, karena mendapat tekanan dari sang mertua.
Perlakuan yang tak semestinya ia dapat, harus ia dapat. Ia harus membagi waktunya
untuk mengurus sang baby sendirian dan mengurus rumah layaknya seorang pembantu.
Tetapi karena kekuatan cinta membuatnya mampu bertahan.
Saudara :
lohh mbok evi,, ngapain bersih2 ? di suruh ma ibu ya?
Evi :
ia, tp ga apa-apa kok Lin, entar teman2 ibu mau ke sini, soalnya ada arisan jd
mbok bantuin bersih – bersih rumah
Saudara :
udah gg usah, kan ada pembantu. Mending mbok ngurusin si baby aja, entar mbok sakit lagi karena kecapean, kalau udah
kyk gitu gg bisa ngurus baby. Entar Mas Ari nya juga bisa kepikiran dan ga
bisa fokus kerjanya.
Evi :
Tapi gimana ma Ibu, kan mbok gg enak ma ibu...
Saudara : Kalau masalah ibu, biar aku yang ngurus.
Tenang aja mbok. loh mbok, bukannya
sekarang waktunya mbok konsultasi di bidan yaa
Evi :
ia, tapi mbok bingung mau ke bidan siapa..
Linda :
Mending mbok konsultasi aja ma Bidan
Leny, bagus loh bidannya, enak di ajak ngobrol, pokoknya mantap dah kalau ma
bidan leny. Ini alamatnya,
Evi :
iaa.. makasih ya Lin...
Linda :
ia, sama2 mbok.. aku ke dalam dulu ya mbokk
Evi :
( mengangguk perlahan sambil tersenyum )
Seperti
mendapat secercah harapan untuk mengisi ruang kosong dalam hatinya. Ibu Evi berangkat menuju tempat praktek Bidan
Leny seperti yang di sarankan oleh Linda
...
Evi :
( mengetok pintu ) selamat siang bu
Bidan : siang juga bu..!!! silakan duduk bu ..?
Evi :
ia bu, terimakasih
Bidan :
dengan bu siapa ini ? saya bidan Leny
Evi :
saya Evi bu,
Bidan :
ohh ibu Evi, ada yang bisa saya bantu bu?
Evi :
gimana ya bu,,, L(dengan wajah yang sendu)
Bidan :
ibu tampak sedih,apa ada yang ingin ibu ceritakan???
Evi :
iya bu, saya ditinggal suami kerja ke luar negeri. Saat suami saya masih di
rumah,ibu mertua saya sangat menyayangi saya tapi setelah suami saya pergi saya
diperlakukan seperti pembantu di rumah.
Bidan :
loo,kok bisa seperti itu bu?
Evi :
sayapun tidak mengerti bu,karena itu saya sangat tertekan. Saya sangat stress.
Apalagi baru 2 bulan yang lalu saya habis melahirkan,saya sangat sedih bu
(murung).
Bidan :
ibu sebaiknya ibu jangan stress !! karena jika ibu stress itu akan sangat
berpengaruh pada pengeluaran ASI ibu. Ibu menyusui secara exlusif,kan??
Evi :
iya bu, tapi akhir – akhir ini ASI saya jarang keluar bu
Bidan :
itu karena sters, maka dari itu ibu tidak boleh stress karena sangat
berpengaruh pada kesehatan ibu dan dapat juga berpengaruh pada bayi ibu.
Evi :
oooh begitu ya bu,!tapi bagaimana tidak stress jika saya terus menerus
diperlakukan seperti itu oleh mertua saya,saya tidak tahan bu!! Tapi disisi
lain saya sangat mencintai suami saya,saya tidak ingin meninggalkannya hanya
karena masalah ini.
Bidan :
itu pemikiran yang sangat bagus. Jika ibu mencintai suami ibu, ibu harus tetap
berada di rumah itu. Usahakan perlakuan dan perkataan dari mertua ibu tidak ibu
pikirkan terus menerus dan dimasukan ke dalam hati.
Evi :
tapi gimana bu, tiap hari saya di cerca sama mertua , gimana gak sakit hati..
Bidan :
gimana kalau ibu ajak bicara saja, siapa
tau mertua ibu mempunyai masalah sendiri yang tidak bisa diatasi olehnya
sehingga ia melampiaskan kemarahan nya kepada ibu,
Evi :
ia bu.. saya akan coba saran ibu,
Bidan :
ibu harus ingat dengan kekyakinan akan kekuatan cinta itu dapat merubah
segalanya lohh, dengan cinta bu yang besar kepada suami atau pun sebaliknya
saya yakin ibu dapat mengatasi masalah ini.
Evi :
ia, bu. Saya juga berharap demikian. Semoga saja permasalahan ini dapat
terselesaikan. Ohh yaa bu, apa yang
harus lakukan bu biar ASI saya keluar
Bidan :
ohh , ibu bisa mengkonsumsi sayur – sayuran seperti bayam, dan juga
mengkonsumsi daun katuk karena itu dapat memperlancar air susu dan paling
penting hindari stess ya bu..
Evi :
baik ibu terimakasi atas sarannya!
Bidan :
nah,bagaimana perasaan ibu sekarang? Apa ibu sudah mengerti tentang
kebutuhan nutrisi untuk memperlancar ASI
ibu?
Evi :
perasaan saya sudah lebih baik ibu,iya saya mengerti saya harus menjaga agar
tidak stress dan memakan sayur-sayuran untuk memperlancar ASI saya.
Bidan :
baik,berarti ibu sudah mengerti dengan penjelasan saya tadi. J
Evi :
iya bu,terima kasih banyak ya bu!! Saya
permisi pulang.
Bidan :
sama-sama ibu,iya hati-hati di jalan bu. Semoga semua bisa teratasi dan tetap
semangat.
Dengan
sejuta cinta dan senyuman yang menawan Evi melangkah keluar
dari tempak praktik Bidan Leny. Segenggam harapan yang
ia dapat di bawa pulang dan
dibagikan kepada setiap orang, tak terkecuali sang mertua.
Akhirnya, kekuatan
cinta bu Evi mengalahkan segala kebencian dan menghapus segala masalah. Mertuanya
sadar akan kesalahan, dan keluarga ibu Evi hidup bahagia dengan sejuta cinta.