ASUHAN
KEBIDANAN FISIOLOGIS N Y “LS” UMUR
41 Th DENGAN G3P2002 UK 39 MINGGU T/H
INTRAUTERIN, PRESKEP, PUKI U
DI
POLIKLINIK KEBIDANAN RSUD WANGAY DENPASAR TANGGAL 7 MARET 2013
OLEH
:
Kelompok
II
1. Martha
Pulingmuding E111041
2. Nila
Farischa Ningrum E111042
3. Ni
kadek Desi Urmila
D E111043
4. Ni
Kadek Novi Suryanti E111044
PROGRAM
STUDI DIII KEBIDANAN
STIKES BINA USADA BALI
TAHUN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha esa, karena atas rahmat beliau kami dapat
menyelesaikan laporan kami yang berjudul Asuhan Kebidanan Fisiologis Pada Ny “LS” Umur
41 Th. Dengan G3P2002 UK 39 – 40 Minggu T/H Intra uterin, Preskep, Puki U di Poliklinik Kebidanan RSUD Wangaya Denpasar
Tanggal 7 Maret 2013.
Tujuan dari penulisan laporan ini selain
sebagai tugas juga untuk memperdalam pengetahuan kami tentang asuhan kebidanan
pada ibu hamil. Kami menyampaikan terima kasih kepada:
- Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya, atas kesempatan yang diberikan kepada kami, mahasiswi DIII Kebidanan STIKES Bina Usada angkatan V untuk dapat melaksanakan praktek di RSUD Wangaya .
- Ketua STIKES Bina Usada Bali, atas kesempatan yang diberikan kepada kami, mahasiswi DIII Kebidanan angkatan V kelas NIFAS untuk memperoleh pengalaman dan ilmu seputar praktek di RSUD Wangaya .
- Ida Ayu Rohini S.ST, atas bimbingan dan arahan yang diberikan selaku pembimbing dari RSUD Wangaya .
- Ni Gusti Agung Manik Karuniadi SST, atas bimbingan dan arahan yang diberikan selaku pembimbing dari institusi selama kami praktek di ruang Poliklinik Kebidanan.
Serta
semua pihak yang ikut terlibat dalam pembuatan laporan ini..
Sebagai penulis kami
menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga mohon diberi masukan
dan saran yang bersifat membangun. Semoga apa yang kami sajikan dalam laporan
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Mangupura, 7
Maret 2013
Penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang ............................................................................... 1
B.
Tujuan
Penulisan............................................................................. 1
C.
Manfaat
.......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kehamilan ................................................................... 3
B. Tanda Tanda Kehamilan.................................................................. 3
C. Proses Terjadinya Kehamilan .......................................................... 5
D. Perubahan Fisiologi
Pada Masa Kehamilan .................................... 6
E.
Perubahan Psikologi Pada Masa Kehamilan ................................... 10
F. Asuhan Kebidanan Pada Masa
Kehamilan ……………................ 10
G.
Tanda Bahaya Kehamilan ...................................................... ... 13
BAB III TINJAUAN
KASUS........................................................................ 17
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 22
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan ..................................................................................... 23
B. Saran
................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA
PERNYATAAN
PENGESAHAN
Asuhan
kebidanan pada Ny “LS” dengan G3P2Ao, tanggal 7 Maret
2013 di RSUD Wangaya
Bahwa
laporan ini telah disahkan dan diperiksa untuk dilaksanakan responsi di hadapan
tim penguji program Studi DIII Kebidanan STIKES Bina Usada Bali
Mengetahui,
Pembimbing Lahan Pembimbing
Institusi
(Ida Ayu Rohini S.ST ) (Ni Gusti Agung Manik Karuniadi SST)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh
seluruh ibu yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu
perhatian khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai
pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan
antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan
ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya
antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinggi
sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care
diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat
masalah dan hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan
tanda-tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih
sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit
saat inpartu.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan
pelayanan obstetrik dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan terampil memberikan
pelayanan sesuai dengan standart yang diterapkan.
B. Tujuan
Penulisan
1.
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu
hamil secara optimal dan tepat
2.
Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a. Mampu
melakukan pengkajian
b. Mampu
mengumpulkan data baik secara subjektif maupun objektif
c. Mampu
menerapkan tindakan kehamilan
d. Mengevaluasi
hasil tindakan kebidanan yang telah di lakukan
e. Melakukan
pendokumentasian pada tindakan kebidanan yang telah diberikan
C. Manfaat
Penulisan
1. Bagi
Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh
serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara
langsung pada ibu sehingga dapat digunakan sebagai berkas penulis didalam
melaksanakan tugas sebagai bidan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai
tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan kebidanan pada ibu
hamil fisiologis.
3. Bagi Klien dan Keluarga
Agar
klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan
secara fisiologis maupun psikologis serta masalah pada kehamilan sehingga
timbul kesadaran bagi klien untuk memperhatikan kehamilannya.
4. Bagi lahan Praktek
Hasil
penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan selalu menjaga mutu
pelayanan.
5. Bagi Masyarakat
Merupakan
informasi kepada masyarakat tentang perubahan fisiologi yang terjadi pada
kehamilan baik secara biologis dan psikologis serta masalah pada kehamilan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Kehamilan adalah
rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum
akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997). Menurut
Kushartanti (2004), kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel
telur oleh sel sperma. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir (Hanifa, 2000). Istilah medis untuk
wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio
(minggu-minggu awal) dan kemudian janin
(sampai kelahiran).
Dalam masyarakat, definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi
menjadi tiga periode trimester untuk memudahkan tahap
dari perkembangan janin. Trimester pertama (minggu pertama sampai minggu ke-13)
membawa resiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan
pada masa trimester kedua (minggu ke-14 sampai ke-26) perkembangan janin dapat
dimonitor dan didiagnosa. Trimester ketiga (minggu ke-27 sampai kehamilan cukup
bulan 38-40 minggu) menandakan awal viabilitas, yang berarti
janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran
dipaksakan.
B. Tanda
– Tanda Kehamilan
1. Tanda
Pasti
a) Adanya gerakan janin dalam rahim
terasa, dan teraba bagian janin.
b) Terlihatnya embrio melalui pemeriksaan
USG
c) Terdengar denyut jantung janin
d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat
adanya rangka janin
2. Tanda Tidak Pasti
a. Amenorhea (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graff dan ovulasi. Dengan mengetahui tanggal haid terakhir, dengan perhitungan rumus Naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan.
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graff dan ovulasi. Dengan mengetahui tanggal haid terakhir, dengan perhitungan rumus Naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan.
b. Mual (nausea) dan muntah
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu makan berkurang.
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu makan berkurang.
c. Ngidam
Ngidam merupakan suatu hal yang banyak terjadi pada wanita hamil. Saat hamil wanita pasti menginginkan sesuatu makanan tertentu.
Ngidam merupakan suatu hal yang banyak terjadi pada wanita hamil. Saat hamil wanita pasti menginginkan sesuatu makanan tertentu.
d. Sinkope atau pingsan
Sinkope atau pingsan merupakan terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebakan iskemia susunan saraf pusat sehingga menyebabkan seseorang pingsan. Keadaan ini menghilang setelah hamil 16 minggu.
Sinkope atau pingsan merupakan terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebakan iskemia susunan saraf pusat sehingga menyebabkan seseorang pingsan. Keadaan ini menghilang setelah hamil 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh somatotropin dan estrogen progesteron menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara. Payudara membasar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
Pengaruh somatotropin dan estrogen progesteron menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara. Payudara membasar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f. Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.
g. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan kesulitan buang air besar.
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan kesulitan buang air besar.
3. Tanda Mungkin Hamil
a. Uterus membesar
Uterus akan mengalami perubahan bentuk, besar dan konsistensi.
b. Tanda Hegar
Tanda
Hegar adalah segmen bawah rahim melunak, tanda hegar tanda ini terdapat pada
dua pertiga kasus dan biasanya muncul pada minggu ke enam dan kesepuluh serta
terlihat lebih awal pada perempuan yang hamil berulang. Pada pemeriksaan bimanual,
segmen bawah uterus terasa lebih lembek. Tanda ini sulit diketahui pada pasien
gemuk atau dinding abdomen yang tegang.
c. Tanda Chadwick.
Tanda
ini biasanya muncul pada minggu kedelapan dan terlihat jelas pada wanita yang
hamil berulang tanda ini berupa perubahan warna. Warna pada vagina dan vulva
menjadi lebih merah dan agak kebiruan timbul karena adanya vaskularisasi pada
daerah tersebut.
d. Tanda goodel
Tanda
ini biasanya muncul pada minggu keenam dan terlihat lebih awal pada wanita yang
hamilnya berulang tanda ini berupa servik menjadi lebih lunak dan jika
dilakukan pemerisaan dengan speculum, servik terlihat berwarna lebih kelabu
kehitaman (Yeyeh, 2009:78).
e. Tanda piscaseek
Uterus
membesar secara sistimatis menjauhi garis tengah tubuh (setengah bagian terasa
lebih keras dari yang lainnya) bagian yang lebih besar tersebut terdapat pada
tempat melekatnya (implantasi) tempat kehamilan. Selain dengan bertambahnya
usia kehamilan, pembesaran uterus menjadi semakin simetris. Tanda piscaseeck,
dimana uterus membesar kearah satu jurusan hingga menonjol kejurusan pembesaran
tersebut (wiknjosastro dalam prawirihardjo, 2005 dalam Yeyeh, 2005:78).
f. Tanda Braxton hick
Tanda
tersebut, bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk
uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada
kehamilannya misalnya pada mioma uteri, tanda ini tidak ditemukan
(wiknjaksastro dalam prawirihardjo, 2005 dalam Yeyeh, 2009:78-79).
C. Proses
Terjadinya Kehamilan
Kehamilan
(alamiah) terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur
wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah, ini terjadi karena sperma masuk ke
indung telur melalui saluran rahim pada saat melakukan berhubungan badan.
Normalnya, wanita hanya memproduksi satu sel telur setiap bulannya.
Dilain tubuh pria bisa memproduksi sperma terus menerus dalam jumlah besar.
Rata-rata setiap semprotan air mani mengandung 100-200 juta sperma. Namun dari
jumlah tersebut hanya satu yang berhasil menembus indung telur dan membuahi sel
telur. Ini merupakan salah satu bentuk seleksi alam untuk memilih bibit yang
terbaik.
Apabila pembuahan ini berhasil, dari satu sel telur yang telah dibuahi
dan berukuran 0.2 mm akan terus berkembang biak dan berpindah ke dalam rahim. Kurang
lebih sekitar 7-10 hari setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan
masuk dan menempel di selaput dalam rahim. Dianalogikan dengan kasur, selaput
dalam rahim ini tebal dan lunak sehingga bisa melindungi sel telur yang telah
dibuahi. Pada tahap ini kehamilan
sudah
dimulai.
Selama ini sel telur yang telah dibuahi tersebut terus berbiak dan
membentuk semacam akar/rambut yang halus. Ini menyerap gizi yang terkandung
dalam selaput dalam rahim sehingga bisa terus berkembang. Rambut-rambut halus
ini nantinya memiliki fungsi yang sangat penting untuk janin.
Pada sekitar hari ke 5, sel telur yang telah dibuahi dan keluar dari
indung telur sudah berbentuk sebagai satu garis. Pertama yang yang terbentuk
adalah syaraf. Perkembangan berikutnya terbagi dua yaitu otak dan sumsum.
Segera setelah ini cikal bakal organ tubuh penting seperti jantung, pembuluh
darah, otot, dll sudah mulai terbentuk.
Dilain
pihak plasenta (ari-ari) yang berfungsi menyelimuti janin selama proses
kehamilan juga sudah mulai terbentuk. Sampai usia kehamilan 3 minggu ini janin
masih belum bisa dideteksi. Pada saat ini kepala bayi kurang lebih setengah
dari panjang badan, dimana badan bayi masih tampak seperti ekor saja
D.
Perubahan Fisiologi Selama Kehamilan
1. Sistem pencernaan
Timbul rasa mual, muntah, nafsu makan menurun,
panas dalam. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum
jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang.
a. Perut kembung
Perubahan hormon yang terjadi saat awal
kehamilan dapat membuat perut seseorang terasa kembung, mirip seperti saat
perempuan sebelum periode menstruasinya datang.
b. Mengakibatkan konstipasi
Konstipasi atau susah buang air besar adalah
salah indikator awal terjadinya kehamilan. Peningkatan jumlah hormon
progesteron menyebabkan proses pencernaan berjalan lambat, sehingga makanan
lebih lambat bisa masuk ke saluran pencernaan, yang bisa menyebabkan terjadinya
konstipasi.
2. Sistem Ekskresi
a.
Mengakibatkan
konstipasi
b. Suhu basal naik.
Suhu basal tubuh anda adalah temperatur yang
diambil secara oral pada saat anda pertama kali bangun di pagi Hari. Temperatur
ini akan sedikit meningkat setelah masa ovulasi dan menetap pada level tersebut
sampai anda mendapatkan haid berikutnya. Apabila anda sering mencatat suhu
basal tubuh anda untuk menentukan kapan anda mengalami ovulasi, anda akan
melihat bahwa peningkatan selama leibh dari dua minggu berarti anda mengalami
kehamilan. Pada kenyataannya, suhu basal tubuh akan tetap tinggi selama masa kehamilan
.
3. Sistem perkemihan
Penekanan kandung kemih oleh besarnya uterus
mengakibatkan sering BAK. Perempuan hamil sering buang air kecil sepanjang
waktu, karena jumlah darah dan cairan selama hamil meningkat sehingga
mengakibatkan adanya cairan tambahan yang diproses oleh ginjal dan kandung
kemih.
4. Sistem Pernafasan
Frekuensi nafas lebih banyak (nafas
pendek) untuk meningkatkan O2. Peningkatan 30-40% volume tidal atau
jumlah udara yang dihirup dan dihembuskan. Peningkatan sekitar 10% konsumsi
oksigen.
5. Sistem Reproduksi
Timbul flek darah pada hari ke 11-12 setelah
berhubungan. Pendarahan ini disebabkan oleh sel telur yang dibuahi memasuki
lapisan rahim. Pendarahan yang terjadi sangat ringan seperti muncul sebagai
bercak darah, merah muda atau hanya bercak noda berwarna coklat kemerahan.
- Hipervaskularisasi vagina
Selama proses kehamilan, peningkatan
valkularisasi dan hyperemia timbul di kulit dan otot-otot perineum serta vulva dan terdapat pelunakan jaringan ikat yang normalnya banyak
terdapat pada struktur – struktur ini. Getah dalam vagina besarnya bertambah
dalam kehamilan reaksinya asam pH
3,5-6,0 yang disebabkan oleh terbentuknya audum lakhtum sebagai hasil
penghancuran glikogen yang berada dalam sel-sel epitel vagina oleh bacil-bacil doderlien.Sifat asam ini
mempunyai sifat bakterisida.Vagina & vulva juga mengalami
hipervaskularisasi makanya keliatan merah dan kebiruan (disebut tanda Chadwick)
yang disebabkan pengaruh hormon estrogen.
- Pembesaran uterus
Untuk mengakomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar
disebabkan oleh otot polos rahim hipertrofik dan hiperplasma.Serabut-serabut
kolagennya menjadi
higroskopik. Endometrium menjadi desidua.
- Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah
menjadi lunak,terutama daerah ismus Pada minggu –minggu pertama ismus uteri
mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan
pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Sehingga kalau
kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut
di atas simpisis , maka ismus ini tidak teraba seolah-olah korpus uteri sama
sekali terpisah dari uterus.
- Goodell Sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras,
kerasnya seperti kita merasa ujung hidung, dalam kehamilan serviks menjadi
lunak pada perabaan selunak vivir atau ujung bawah daun telinga.
6. Sistem Integumen
- Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit terjadi karena hormon
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. Pigmentasi dapat
meliputi daerah sekitar pipi (penghitaman pada daerah dahi, hidung dan pipi),
dan daerah sekitar leher.
- Puting payudara terlihat lebih gelap
Selain pada kulit
terdapat pula hiperpigmentasi antara lain pada areola mammae,
papilla mammae dan linea alba. Linea alba yang tampak hitam disebut linea nigra. Hiperpigmentasi yang terdapat pada kulit muka disebut Chloasmagravidarum.
Hiperpigmentasi / kulit lebih gelap di daerah leher, mammae, kadang juga di
dahi, hidung sama pipi.
7. Sistem Otot dan Saraf
Pembesaran uterus menyebabkan penekanan
pada saraf menyebabkan kram, mati rasa pada kaki / tangan , nyeri punggung dan
juga membanjirnya jumlah hormon dalam tubuh di masa awal kehamilan bisa membuat
luar biasa emosional dan cengeng. Perubahan suasana hati ini, dari gembira menjadi
sedih, juga biasa terjadi.
8. Sistem Kardiovaskuler
- Jantung memompa lebih cepat
- Peningkatan sekitar 30-50% cardiac output
- Peningkatan denyut jantung sekitar 16% atau 6 kali/menit
- Penurunan tekanan darah sekitar 9 %
- Efek dari perubahan diatas dapat menyebabkan anemia, edema, pusing, varises
Pembesaran jantung menambah plasma lebh banyak
dari sel darah merah .
9. Sistem Indera
Penciuman lebih peka yang menyebabkan rasa
mual.
Banyak wanita yang merasakan indra
penciumannya lebih sensitif pada bau di masa awal kehamilan.
10. Sistem Regulasi
Akibat jantung memompa lebih cepat , peredaran
darah juga lebih cepat. Darah dalam
kehamilan volume darah ibu bertambah secara fisiologi karena adanya pencairan darah yang disebut hidraemia.
Volume darah akan bertambah banyak
kira-kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu diikuti dengan
cardiac output yang meninggi sebanyak 30%. Volume
eritrosit yang mengalami peningkatan secara keseluruhan tetapi penambahan
volume plasma juga jauh lebih besar hingga konsentrasi Hb dalam darah
menjadi lebih rendah.
11. Sistem Hormonal
Hormon-hormon kehamilan :
a. Hormon kehamilan HCG, hanya dapat ditemukan
pada wanita hamil karena pertumbuhan jaringan plasenta. Dampak kadar HCG tinggi
dalam darah menyebabkan mual-mual
b. Hormon kehamilan relaxin, dihasilkan oleh
korpus luteum dan plasenta yang berfungsi untuk melembutkan leher rahim.
c. Hormon kehamilan estrogen, berfungsi untuk
meningkatkan jumlah dan ukuran pembuluh-pembuluh darah, meningkatkan aliran
darah, menjamin bayi memperoleh cukup energi, membesarkan organ genital, uterus
dan payudara. Hormon estrogen dapat menggangu keseimbangan tubuh, menyebabkan
pembengkakan dan varises. Seorang ibu hamil memproduksi hormon estrogen lebih
banyak dari wanita yang tidak hamil.
d. Hormon progesteron yang berfungsi untuk
membangun lapisan di dinding rahim untuk menyangga plasenta dan mencegah
kontraksi sehingga terhindar dari persalinan dini, saat masa kehamilan hormon
progesteron diproduksi lebih banyak. Dampak kadar hormon progesteron yang
tinggi di dalam darah ialah dapat melebarkan pembuluh darah sehingga dapat
menurunkan tekanan darah, sering mual dan pusing, meningkatkan pernapasan, dan
mempengaruhi suasana hati.
e. Hormon kehamilan Melanocyte Stimulating
Hormone (MSH) yang merangsang pigmentasi kulit yang menggelapkan warna puting
susu dan daerah sekitarnya serta pigmentasi kecoklatan wajah dan garis dari
pusar ke bawah (linea nigra).
E.
Perubahan Psikologi Selama Kehamilan
1. Trimester Pertama
Segera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan
ertrogrn dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulkan mual muntah
pada pagi hari, lemah, lelah dan besarnya payudara, bu merasa tiak sehat dan
sering kali membenci kehamilannya, pada trimester pertama seorang ibu akan
selau mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
2. Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat,
ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman
karena hamil sudah berkurang, perut ibu belum terlalu besar sehingga belum
dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya, banyak
ibu terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu atau waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.
Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, ini
menyebabkan ibu meninggkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan
terjadi persalinan, ibu sering kali merasa khawatir atau kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal.
F.
Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan
1. Kebutuhan
Ibu Hamil
a. Kebutuhan
ibu hamil trimester I
Ibu
dianjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna dan makan makanan yang
bergizi untuk menghindari adanya rasa mual dan muntah begitu pula nafsu makan
yang menurun. Ibu hamil juga harus cukup minum 6-8 gelas sehari.
b) Pergerakan
dan gerakan badan
Ibu
hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari akan tetapi jangan terlalu lelah
sehingga harus di selingi dengan istirahat. Istirahat yang dibutuhkan ibu 8 jam
pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.
Ibu
dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan untuk mengurangi kemungkinan infeksi,
kebersihan gigi juga harus dijaga kebersihannya untuk menjamin pencernaan yang
sempurna.
d) Koitus
Pada
umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan
jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan,
sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.
Pada ibu yang mempunyai riwayat abortus, ibu dianjurkan untuk koitusnya di
tunda sampai dengan 16 minggu karena pada waktu itu plasenta telah terbentuk.
e)
Ibu diberi imunisasi TT1 dan TT2.
b.
Kebutuhan ibu hamil trimester II
Menganjurkan
ibu untuk mengenakan pakaian yang nyaman digunakan dan yang berbahan katun
untuk mempermudah penyerapan keringat. Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan
sandal atau sepatu yang berhak tinggi karena dapat menyebabkan nyeri pada
pinggang.
b). Nafsu
makan meningkat dan pertumbuhan yang pesat, maka ibu dianjurkan untuk
mengkonsumsi protein, vitamin, juga zat besi.
c. Kebutuhan
ibu hamil trimester III
a). Mempersiapkan
kelahiran dan kemungkinan darurat
b). Bekerja
sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana
kelahiran, termasuk mengidentifikasi penolong dan tempat persalinan,
serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan.
c). Bekerja
sama dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan rencana jika
terjadi komplikasi, termasuk :
i. Mengidentifikasi
kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut.
ii. Mempersiapkan
donor darah.
iii. Mengadakan
persiapan financial.
iv. Mengidentifikasi
pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak ada ditempat.
i.
Rasa sakit oleh adanya his yang datang
lebih kuat, sering dan teratur.
ii.
Keluar lendir bercampur darah (show)
yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada servik.
iii.
Kadang-kadang ketuban pecah dengan
sendirinya.
iv.
Pada pemeriksaan dalam: servik mendatar
dan pembukaan telah ada (Rustam Mochtar, 1998).
2. Kunjungan
Antenatal
Standar pelayanan antenatal ada 14 T
yaitu:
a. Timbang
berat badan
b. Ukur
tekanan darah
c. Ukur
tinggi fundus uteri
d. Pemberian
imunisasi TT
e. Pemberian
tablet zat besi, minum 90 tablet selama kehamilan
f. Tes
terhadap penyakit menular seksual
g. Temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan
h. Perawatan
payudara, senam, dan pijat tekan payudara
i. Pemeliharaan
tingkat kebugaran / senam hamil
j. Temu
wicara persiapan tindakan
k. Pemeriksaan
protein urine atas indikasi
l. Pemberian
terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
m. Pemberian
terapi anti malaria
Kunjungan
antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan
yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada
trimester III (Saifuddin, 2002).
Dengan
antenatal care harus diusahakan agar:
b.
Mengurangi penyulit-penyulit atau
kelainan fisik dan psikologis serta menemukan dan mengobati secara dini.
c. Persalinan
berlangsung tanpa kesulitan dan anak yang dilahirkan sehat serta ibu dalam
kondisi sehat pasca persalinan
G. Tanda
Bahaya Kehamilan
1. Pada
Trimester I
Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:
a. Perdarahan
pervaginam / Perdarahan dari jalan lahir
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang
dari 22 minggu. Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada
masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di
sekitar waktu terlambat haidnya.
Perdarahan
ini adalah perdarahan implantasi dan normal, perdarahan kecil dalam
kehamilan adalah pertanda dari “Friabel cervik”. Perdarahan semacam ini mungkin
normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Jika terjadi perdarahan yang
lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa sakit pada ibu.Perdarahan ini bisa
berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan ektopik.
b.
Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari,
tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.
Gejala
gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 %
primigravida dan 40-60 % multigravida.Satu diantara seribu kehamilan, gejala
gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik
kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau
pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan
dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat
berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan
umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan
gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit. (Sarwono,
2005: 275)
c.
Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit
kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu
masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan
tidak hilang dengan beristirahat.Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut,
ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau berbayang.Hal ini
merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan
kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5) Sakit
kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan umumnya disebabkan oleh
peregangan pembuluh darah diotak akibat hormon kehamilan, khusunya hormon
progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah, pusing atau tertekan atau pandangan
mata bermasalah, sakit kepala akan lebih sering terjadi atau makin parah, jika
sebelumnya menderita migrain kondisi ini dapat semakin bermasalah selama 3
sampai 4 bulan pertama kehamilan.
d.
Nyeri Perut Yang Hebat
Nyeri
perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang.Hal ini mungkin gejala utama pada
kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98). Nyeri abdomen yang tidak
berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang
mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang
hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti
apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan
preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta,
infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
e.
Selaput Kelopak Mata Pucat/ Anemia
Anemia
adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel
darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel sel ini tidak memadai
untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.Anemia sering terjadi pada
kehamilan karena volume darah meningkat kira kira 50% selama kehamilan.
Darah
terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat
dari pada sel- selnya.Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume,
jumlah atau persen sel darah merah dalam darah).Penurunan ini dapat
mengakibatkan anemia.
f. Demam
Tinggi
Ibu
hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan.
2. Tanda
Bahaya Trimester II (3 Bulan Kedua / Usia kehamilan 6 Bulan)
Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi:
a. Bengkak
Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat
diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan
muka.Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa,
sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir
separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya
hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan
ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
b. Keluar
Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya
cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan
pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput
ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun
kehamilan aterm.
c.
Perdarahan hebat
d.
Pusing Yang hebat
e. Gerakan
bayi berkurang
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6,
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Apabila ibu tidak
merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini merupakan suatu risiko tanda
bahaya.Bayi kurang bergerak seperti biasa dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu
yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga
aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.
3. Tanda
Bahaya Trimester III (3 Bulan Ketiga / Usia kehamilan 9 Bulan)
Tanda Bahaya Kehamilan
Trimester II meliputi:
a. Penglihatan
Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
Dapat
disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan
meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat
menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan
penglihatan.Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda
pre-eklampsia.Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam
jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau
berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
b. Gerakan
Janin Berkurang
Ibu
tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 29 minggu atau selama
persalinan.
c. Kejang
Pada
umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala
gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia.
d. Demam
Tinggi
e. Bengkak
pada wajah, kaki dan tanggan
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Ny
LS umur 41 tahun dengan G3P2002 uk 39 – 40
minggu T/H intra uterin, preskep, Puki U
Tempat Pelayanan :
Poliklinik Kebidanan
|
NOMOR RM :
|
|||||||||||
|
Tanggal diberikan pelayanan : 7 Maret 2013
Tanggal/jam
pengkajian : 7 Maret 2013/
09.30 WITA
|
|||||||||||
Dokter yang merawat :
BIDAN : Ida Ayu Rohini S.ST
|
Cara Masuk
þ
IRJ □ Unit Emergensi □ Rujukan …………□ Langsung Kamar Bersalin
|
|||||||||||
A
1
|
DATA SUBYEKTIF
IDENTITAS
Nama
Umur
Suku
Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan/bulan
Alamat rumah
telepon
Alamat tempat
kerja
telepon
|
Ibu
Ny LS
41 Tahun
Bali / Indonesia
Hindu
SD
IRT
-
Br. Saba Blabhatuh, Gianyar
-
-
-
|
Suami
Tn TN
45 Tahun
Bali / Indonesia
Hindu
SMP
Swasta
-
Br. Saba Blabhatuh, Gianyar
-
-
-
|
|||||||||
2
|
Alasan
Memeriksakan diri :
Ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya
|
|||||||||||
3
|
Keluhan Utama :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
|
|||||||||||
4
|
Riwayat Menstruasi
Umur menarche : 14 Tahun Siklus haid : 28 Hari
Jumlah darah :
2-3x ganti pembalut/hari
Lama haid : 4 Hari
HPHT : Lupa
TP : 8 Maret 2013
(USG)
Keluhan saat haid
: þ
tidak ada
□ Disminorhea □ Spoting □ Menoragia
□ Metrorhagia □ Premenstrual
syndrome
|
|||||||||||
5
6
|
Riwayat perkawinan :
þ kawin
□ tidak kawin þ Sah
□ tidak sah……………. Kali
Lama
kawin 14 tahun
Riwayat kehamilan, persalianan, dan nifas yang
lalu
|
|||||||||||
|
No
|
Tgl/bln/th
partus
|
Tempat/penolong
partus
|
UK
saat Persalinan
|
Jenis
Persalinan
|
Kondisi
saat Bersalin
|
Keadaan
Nifas
|
Keadaan Anak/
JK/BBL/
Keadaan sekarang
|
Laktasi
|
|||
1
2
3
|
1999
2003
Hamil
ini
|
Bidan
Bidan
|
Aterm
Aterm
|
Spt B
Spt B
|
Baik
Baik
|
Baik
Baik
|
Sehat/perempua/2500gr
Sehat/perempuan/3200gr
|
Asi
Eksklusif 3 bulan
Asi Eksklusif
3 bulan
|
||||
7
|
Riwayat Hamil
ini :
Keluhan/tanda
bahaya
TW I þ Mual □
Muntah □ Pendarahan □
Lain-lain
………………...................................
TW II/III □
Pusing □ Sakit kepala □
Pendarahan □ Lain-lain
tidak ada
………………………………………………………………………………………………………
Merasakan gerakan janin
: □ Belum þ Sudah Sejak 5bulan
Obat dan suplement yang
pernah diminum : vosea, asam folat, Fe
Perilaku yang membahayakan
kehamilan :
□
Merokok pasif/aktif □ Minum jamu
□ Minum-minuman keras □
Kontak dengan binatang
□
Narkoba □ Diurut dukun þ
tidak ada
|
|||||||||||
8
|
Riwayat penyakit yang pernah diderita
oleh ibu/riwayat opeasi
□
Kardiovaskuler □ Hipertensi
□ Asthma □ Epilepsi Kapan : …………..
□
TORCH □ DM □
TBC □
PMS Kapan :…………..
□ Operasi
Kapan : tidak ada
|
|||||||||||
9
|
Riwayat penyakit keluarga (Ayah, Ibu,
Adik, Paman, Bibi) yang pernah menderita sakit
Keturunan :
□ Kanker
□`asthma □ Hipertensi □ DM □
Penyakit jiwa □ Kelainan bawaan
□ Hamil kembar
□ Epilepsi
□ Alergi
Menular :
□
Penyakit hati □ TBC □
PMS/HIV/AIDS
Lain-lain : tidak ada
|
|||||||||||
10
|
Riwayat Gynekologi
□ Infertilitas □
Cervisitis cronis □ Endometriosis □ Myoma □ Polip Servix
□ Kanker Kandungan □ Operasi Kandungan □
Perkosaan
þ
tidak ada
|
|||||||||||
11
|
Riwayat
& Rencana penggunaan kontrasepsi:
Metode Kontrasepsi yang pernah dipakai.......................................................lama
…………...........
Efek samping / komplikasi
kontrasepsi:…………………………………….........................................
Rencana alat kontrasepsi yang akan
digunakan : ...............................................................................
Rencana
jumlah anak
:.......................................................................................................................
Alasan
:
tidak ada
|
|||||||||||
12
|
Data Bio Psikososial, dan spiritual
1. Biologis
a. Bernafas
: þ Tidak ada keluhan □ Ada keluhan :……………………………….
b. Makan
Frekuensi: þx
sehari
Jenis:
þ makanan pokok þ lauk pauk
þ
sayur þ
buah
Porsi : □
kecil þ sedang
□ besar
Perubahan nafsu makan: □ ada
þ tidak
, Pantangan makanan : tidak ada
Minum : jumlah
8gelas/hari , þair putih Minuman
beralkohol kopi teh rokok
c.
Eleminasi
BAK, frekuensi: 6 – 7 x sehari, warna :
tidak ada Keluhan:.tidak ada
BAB, frekuensi: 1x sehari,
Konsistensi: lembek Keluhan:
..............tidak ada ................
d. Istirahat
& tidur
Siang: □
tidak
þ
ya ,1jam
Malam: 8
jam
Kesulitan
: ............tidak ada
............................................
e.
Hubungan seksual
Perubahan
pola □ tidak þya 1x dalam seminggu
Dampak
perubahan : □ pada suami tidak
ada □ kehamilan……tidak ada
2. Psikososial:
Perasaan
sebagai calon orang tua dan suasana
hati:
□ Rasa Takut
□ Malu □
Kecewa þ
Kesiapan mental
Psikososial :
Penerimaan klien terhadap kehamilan ini :
Direncanakan : þ ya
□ tidak Diterima : þ
ya □ tidak
Alasan : …………………………………………………………………………….
Hubungan
dengan keluarga, þ
baik □ renggang
□ tidak baik
Pengambil
keputusan þ suami
□ diri sendiri □ orang
tua □ mertua □ keluarga lain………
Persiapan
persalinan : þ tempat
þ penolong
□ cara akses þ perlengkapan ibu dan bayi □ donor
þ dana
□ transport þ pendamping □ pengasuh anak dirumah
Sosial
support dari þ Suami
þ Orang tua þ Mertua
þ Keluarga lain
Kebiasaan/budaya
yang merugikan kesehatan/kehamilan..........tidak ada
3.
Spiritual dan ritual yang perlu dibantu: ...........tidak
ada
|
|||||||||||
13
|
Pengetahuan Ibu :
TW
I : þ
Tanda bahaya dan cara mengatasi , þ
keluhan lazim dan cara mengatasi □ dukungan keluarga, □ deteksi dan
pencegahan kelainan kongenital □ hubungan seksual yang aman
TW
II : þ
tanda bahaya dan cara mengatasi, þ
Nutrisi, □ gerak dan aktivitas, □ cara
mengatasi keluhan/kelainan, □ persiapan persalinan, □ personal hygiene □ pola hidup sehat
TW III : þ
tanda bahaya dan cara mengatasi, □ deteksi tum-bang janin, □ tanda2
persalinan, teknik mengatasi nyeri persalinan, □ peran pendamping, □ teknik
dan posisi meneran, □ IMD
|
|||||||||||
B
1
|
DATA OBYEKTIF
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum : þ baik
□ lemah □ jelek
Kesadaran : þKompos
mentis □Apatis, □ Delirium □Somnolen □Stupor
□Comatose
GCS: E
4 V 5 M 6
Keadaan psikologi : þ
tenang □ gelisah □ takut □ murung □ bingung □ kecewa
Antropometri : BB 62 kg, BB sebelumnya (tgl1 – 2 – 2013
) 61 kg, TB 160 cm
Tanda – tanda vital :
Tekanan Darah : 120/80mmHg tekanan darah sebelum (tgl 1 – 2 – 2013 )
110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit Suhu : 36,5o C Respirasi : 20x/menit
|
|||||||||||
2
|
PEMERIKSAAN FISIK
a.
Wajah : þ tidak ada
kelainan, □oedema, □pucat
b.
Mata :
Conjunctiva : þmerah muda,
□pucat, □merah Sclera : þputih,
□kuning, □merah
c.
Mulut :
Mukosa : þlembab,
□kering Bibir : þsegar, □pucat, □biru
d.
Leher þ tidak ada
kelainan □ ada
□ Pembengkakan kelenjar limfe
□ bendungan vena jugularis □ Pembesaran kelenjar tyroid
Lain-lain....................
e.
Dada þ tidak ada
kelainan
Kelainan : □
dyspneu □ orthopneu
□ thacypneu □
wheezing
Payudara
þ
tidak ada kelainan □ Areola
hiperpigmentasi □ Kolostrum þ
bersih
Kelainan
: □asimetris, Puting: □datar, □masuk,
□ dimpling □ retraksi
Kebersihan
: þ
bersih □ sedang □ kotor
f.
Tangan dan kaki þ
tidak ada kelainan kuku jari þ
bersih □ tidak
Kelainan : □ Oedema
□ varises pada kaki □
Sianosis
reflek
patella : +/+
Tanda Homan : -/-
Kelainan :
………tidak ada
|
|||||||||||
3
|
Pemeriksaan khusus obstetri
Abdomen : pembesaran perut sesuai umur kehamilan
Inspeksi þ
Membesar dengan arah memanjang □
Melebar □ Linea alba □ Linea nigra
□ Strie Livide □
Striae Albicans □ Luka bekas operasi □
Lain-lain….
Tinggi Fundus Uteri : 3 jari
dibawah px
Palpasi Leopold
LI : TFU 39 – 40
minggu teraba satu bagian besar bulat, lunak, tidak melenting
LII: di sebelah kiri
teraba datar, memanjang dan ada tahanan, di sebelah kanan teraba bagian kecil
janin,
LIII: pada bagian
bawah teraba satu bagian besar bulat,
keras, melenting bisa, þtidak
bisa digoyangkan,
LIV: □konvergen,
□sejajar, þdivergen
TFU (Mc. Donald): 30
cm (TBBJ (Johnson Tausak): 2945
gram)
His (kalau ada)
frekuensi................
□ Nyeri Tekan □ Osborn test .......
( Perkiraan berat janin : 2945 Gram )
Auskultasi : Djj. 152
x/menit þTeratur □ Tidak teratur
Ano Genital
………………………tidak ada ……………………………………………………………………..
Inspeksi : Pengeluaran per vagina □ Darah □ Lendir □ Air ketuban
Inspekulo vagina (kalau ada
indikasi)………………………………tidak
ada………………..........................
Vagina Toucher (kalau ada indikasi)………………………………tidak
ada………………..………………
……………………………………………………………………………………………………. ...
|
|||||||||||
4
|
Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
|
|||||||||||
C
|
Asessment
Ny LS umur 41 tahun dengan G3P2002
uk 39 – 40 minggu T/H intra uterin, preskep, Puki U
|
|||||||||||
D
|
Perencanaan
1.
Mengimformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu, ibu
paham
2.
Memberitahu ibu tentang tanda – tanda persalinan,
ibu paham
3.
Memberitahu ibu tanda – tanda bahaya, ibu paham
4.
Memberitahu ibu persiapan persalinan, ibu paham
5.
Memberikan terapi Sf 1 x 500mg dan Vit C 1x500mg,
ibu paham
6.
Menganjurkan ibu melakukan kunjungan ulang 3hari
lagi dan segera bila ada keluhan, ibu paham
|
|||||||||||
BAB
IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan pada
ibu hamil Ny ‘LS’ umur 41 tahun
dengan G3P2002 uk 39 – 40 minggu T/H intra
uteri, preskep, Puki U pada tanggal 7 Maret 2013 didapatkan Ny LS mengalami proses kehamilan yang normal
didapat hasil seperti : tanggal 7 Maret 2013 pukul 09.30 wita,
ibu mengatakan tidak ada keluhan ,keadaan umum baik, konjungtiva merah muda, TFU 3 jari dibawah px, S : 36,5 C TD : 120/80mmHg N: 80x /menit R: 20x/menit dan ibu
tidak mengalami keluhan yang mengarah kepada tanda bahaya kehamilan
seperti mual
muntah yang berlebihan, pusing yang hebat, kurang napsu makan, demam tinggi,
nyeri abdomen yang hebat, demam tinggi, perdarahan, payudara bengkak, mata
berkunang – kunang , bengkak pada wajah dan tangan, gerakan janin berkurang,
keluar air ketuban sebelum umur kehamilan 37 minggu, dan ibu tidak mengalami gangguan psikologi.
Pada Ny ‘ LS ’ setelah dilakukan analisis data maka tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek. Asuhan kebidanan pada ibu hamil yang telah
diberikan sesuai dengan teori yang berlaku. Di RSUD Wangaya
khususnya ruang poliklinik
kebidanan telah melakukan asuhan kebidanan khususnya ibu hamil sesuai dengan prosedur
yang telah ada dan tetap dalam penanganan ibu selama masa kehamilan. Di harapkan Ny ‘LS’ dapat melalui masa kehamilannya dengan normla tanpa
adanya infeksi atau penyulit pada masa kehamilan.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menguraikan dan
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan Ny ‘LS’ pada tanggal 7 Maret 2013, penulis telah memperoleh gambaran
secara nyata dalam memberikan asuhan kebidanan pada pasien , serta memecahkan
masalah yang timbul dengan menggunakan asuhan kebidanan mulai dari pengkajian
sampai dengan evaluasi. Maka pada kesempatan ini dapat di simpulkan sebagai
berikut : Pengkajian yaitu tahap pengumpulan data yang di lakukan melalui
wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik data yang didapat, tidak ada keluhan
yang dialami oleh pasien. Hal ini ada pada teori sebagian besar pasien
mengatakan tidak ada keluhan pada masa
kehamilan. Diagnosa kebidanan yang merupakan proiritas masalah
bagi pasien adalah pasien belum
mengetahui tanda – tanda persalinan dan persiapan persalinan. Rencana tindakan yang
di lakukan bertujuan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada pasien.
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal sangat dibutuhkan kerjasama yang baik antara
tenaga kesehatan, pasien dan keluarga pasien agar rencana tindakan dapat
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.
Evaluasi
yang diperoleh yaitu asuhan kebidanan pada nifas normal telah diberikan dan
keluhan dan masalah yang dialami Ny ‘LS’ sudah teratasi.
B. Saran
1.
Dari kesimpulan di atas, penulis
menyarankan agar kerjasama antara tenaga kesehatan, pasien dan keluarga pasien
perlu ditingkatkan agar pasien mampu melaksanakan asuhan yang telah diberikan
dengan baik dan benar. Penulis juga menyarankan agar pasien tetap menjaga
kesehatan, pola nutrisi,
istirahat dan kebersihan agar
proses masa kehamilannya dapat berjalan dengan
baik.
2.
Bagi para tenaga kesehatan sudah melakukan
kerja sama team yang baik dan mengerjakan tugas dengan baik sehingga ibu hamil nyaman dan kami sebagai team dalam
melaksanakan asuhan kehamilan dengan baik
DAFTAR
PUSTAKA
Asrinah dkk. 2010.Asuhan Kebidanan Masa
Kehamilan.Graha Ilmu:Yogyakarta
Sarwono. 2009. ilmu kebidanan. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo :
Jakarta
Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. Buku Kedokteran ECG : Jakarta
Sastrawinata.1983. Obstetri Fisiologi. Eleman : Bandung
Mandriwati.
2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC.
Sulistyani,
Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
Saminem.
2009. Kehamilan normal. Jakarta: EGC
Yeyeh,
Rukiyah, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan). Jakarta: CV Trans Info
Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar